Jumat, 03 Februari 2017

Panorama Merapi dari puncak pronojiwo Kaliurang

Bukit Pronojiwo merupakan salah satu wisata Kaliurang selain Taman Wisata Plawangan Turgo yang terletak di desa Hargobinangun, kecamatan Pakem, kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Bukit yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 mdpl ini termasuk kedalam wilayah (TNGM) Taman Nasional Gunung Merapi dan berada di sebelah timur Bukit Plawangan. Pesona yang ditawarkan dari Bukit Pronojiwo ini adalah melihat pemandangan Gunung Merapi dari atas bukit yang berada di sisi barat daya gunung. Saat ini di area puncak Bukit Pronojiwo telah dibangun gardu pandang rangka baja sebanyak 2 tingkatan untuk mempermudah pengamatan terhadap aktivitas Gunung Merapi dan melihat pemandangan atau panorama Gunung Merapi secara jelas tanpa terhalang bukit dan pepohonan yang ada.


View Merapi dari puncak Pronojiwo

Walaupun Bukit Pronojiwo Kaliurang memiliki ketinggian lebih rendah dibandingkan dengan Bukit Plawangan dan Bukit Turgo, lokasi gardu pandang di bukit ini paling dekat dengan Gunung Merapi diantara gardu pandang lain yang dibangun di sekitar kawasan wisata alam Kaliurang. Waktu yang tepat untuk mengamati Gunung Merapi dari tempat ini adalah pagi hari. Menjelang siang hari hingga sore hari sering kali Gunung Merapi tertutup kabut tebal sehingga keindahannya tidak tampak. Pada waktu-waktu tertentu, gardu pandang di Bukit Pronojiwo juga digunakan sebagai Pos Menara Pengawasan Obyek Wisata Alam Plawangan Turgo untuk mengawasi aktivitas Gunung Merapi.

 
TNGM dan penghuni asli nya :D


 Saat di TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi), selain bukit Plawangan, Turgo dan Pronojiwo kita juga bisa mengunjungi pesona TNGM yang lainnya seperti : Jalur Tracking Kinahrejo – Tlogo muncar, Tlogo Muncar dan Tlogo Putri (Air terjun dan tempat pemandian dan alam yang indah), Goa Jepang, Sungai Boyong – Kali Urang barat, Desa Tradisional Turgo dan masih banyak lagi :D


Pintu Retribusi TNGM

            Untuk menuju Bukit Pronojiwo yang berada di kawasan Tlogo Putri atau sering disebut juga Tlogo Muncar ini cukup mudah. Dari area parkir Tlogo Putri ikuti jalan melewati area pasar tradisional Tlogo Putri hingga ujung jalan. Pada ujung jalan terdapat gapura masuk Hutan Wisata TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) Kaliurang. Setelah membayar retribusi yang tidak salah sekitar Rp. 8.000 per orang untuk domestik, kita tinggal mengikuti papan petunjuk arah menuju ke puncak Bukit Pronojiwo Kaliurang. Biasanya para pengunjung sudah mendapat sambutan oleh kera-kera liar di sekitar pintu retribusi.

Ada dua pilihan jalur menuju Puncak Bukit Pronojiwo Kaliurang. Pertama melewati tangga yang berada di samping Air Terjun Muncar (Tlogo Muncar) Kaliurang dan kedua melewati jalan setapak di dekat pintu masuk. Jalur kedua merupakan jalur favorit pengunjung karena medan jalan lebih landai dan tidak curam walaupun sedikit lebih jauh jaraknya yaitu sekitar 700 meter.

Petunjuk arah di area TNGM

Diharapkan berhati-hati dalam melangkah karena dibukit sering kali rawan longsor dan tumbangnya pohon, dan segera kembali ke pintu masuk bila cuaca mulai hujan atau berkabut. Waspada juga dengan adanya kera yang bisa kita jumpai disepanjang perjalanan. Jika sedang beruntung saat perjalanan kalian akan bertemu oleh gerombolan kera yang lumayan banyak. Jika tidak, mungkin hanya akan bertemu dengan sedikit kera yang terkadang hanya mengamati para pengunjung dari pepohonan. Kicauan burung liar masih terdengar di kawasan yang sangat asri ini. Dengan suasana tenang jauh dari keramaian kota dan kesejukan udara yang masih sangat terasa, cocok buat refresh pikiran atau hanya sekedar jalan-jalan mencari udara segar. Jangan khawatir jika kalian tidak membawa minum atau bekal dari rumah. Sebelum kalian memulai perjalanan mendaki bukit, bisa kalian jumpai pedagang yang menjajakan minuman dan makanan. Selain itu, di titik tertentu selama perjalanan kalian juga akan menemui pedagang. Akan tetapi ketika sudah sampai di atas, kalian tak akan menemukan seorang pun pedagang disana, jadi lebih baik bawa persiapan yaa.


 Jika kalian datang kesini diharapkan tidak membuang sampah sembarangan yaa, bawalah sampahmu kembali ke area pintu masuk yang terdapat bak pembuangan sampah. Selain ada sampah di kawasan itu yang tidak begitu banyak, bisa kita temukan juga fandalisme di sepanjang perjalanan maupun di area gardu pandang. Kan sayang kalau wisatanya asri tapi banyak sampah dan fandal nya, ya nggak??? ;)


Puncak Pronojiwo 1.040 MDPL
Yang belakang itu merapi loh :D

View Merapi dari menara pandang tingkatan ke-2
Sayang merapi sudah tertutup kabut :(

Akan ada petunjuk arah selama perjalanan jalan setapak menaiki bukit

Air terjun Tlojo Muncar
Sayang waktu itu debit air nya sangat kecil :(


Telogo Putri


 Walaupun saat aku kesana banyak sayangnya kayak merapi yang tertutup kabut sesaat setelah aku sampe puncak sama air terjun yang debit air nya pas kecil tapi No Prob, namanya juga di alam :)


Rabu, 01 Februari 2017

Wisata Cangkringan

The Lost World Castle Cangkringan




Salah satu tempat wisata yang lagi hits di Sleman adalah The lost World Castle. The Lost World Castle sebenarnya merupakan kawasan wisata yang sedang dibuat di Cangkringan. Letaknya di desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman  dan tidak jauh dari gunung Merapi. Jarak lokasi The Lost World Castle dari kota Yogyakarta sekitar 30 km. Untuk mencapai lokasi The Lost World Castle kita bisa menggunakan sepeda motor, mobil atau kendaraan pribadi lainnya. Lama perjalanan dari kota yogyakarta ke The Lost World Castle kurang lebih 1 jam perjalanan. Tempat ini menjadi viral karena ada yang berfoto disana dan menguploadnya di instagram.





Rute yang bisa kita gunakan jika ingin menuju kesana adalah melewati JL. Kaliurang, JL. Cangkringan dan JL. Pakem – Kalasan ke Wukirsari terus ke Kepuharjo Cangkringan. Atau kita juga bisa melewati JL. Laksda  Adisucipto, JL. Raya Solo, JL. Raya LPMP dan JL. Pakem – Kalasan ke Wukirsari terus ke Kepuharjo Cangkringan. 


Tiket masuk The Lost World Castle

Harga tiket masuk The Lost World Castle yang tertera pada tiket adalah Rp. 60.000 per orang. Karna masih soft opening jadi harga tiket sekarang masih terjangkau yakni Rp. 15.000  per orang.  Untuk tiket parkir di The Lost World Castle Rp. 2.000 per motor dan Rp. 5.000 per mobil. 


Tempat ini sangat diminati untuk hunting foto, banyak pengunjung yang datang kesini hanya untuk berfoto-foto lalu menguploadnya ke media sosial. Disini kita juga dapat menikmati pemandangan alam yang asri, sejuk dan view merapi yang sangat indah jika tidak sedang tertutup kabut.  Jika kamu datang di pagi hari cuaca sejuk  dapat menambah eksotisme foto foto kamu dan jika sore hari kamu bisa hunting foto bersama matahari tenggelam.




Walaupun tempat ini sudah sangat ramai dikunjungi, The Lost World Castle merupakan tempat wisata yang belum memiliki izin. Karena melanggar aturan pembangunan bangunan wisata di wilayah KRB 3 tidak sesuai dengan prinsip utama pariwisata, seperti keamanan dan kenyamanan wisatawan. Pemerintah Kabupaten Sleman sudah  melayangkan Surat Peringatan 1 (SP 1) kepada pengelola The Lost World Castle. Selama masa SP 1 dilayangkan,  secara rutin dilakukan pemantauan di sekitar lokasi. Petugas mendapati pengelola masih terus melakukan pembangunan fisik di sejumlah titik dan masih adanya aktivitas penerimaan wisatawan ke bangunan tanpa izin itu. Padahal, dalam peringatan pertama tertulis jelas agar pengelola menghentikan seluruh aktivitas. Karena itu Pemkab Sleman melayangkan SP 2. Dalam hitungan hari, SP 3 akan segera menyusul dilayangkan jika pihak pengelola tidak ada niatan baik. Namun peringatan ketiga kalinya itu tidak akan diberikan apabila pengelola memiliki niatan baik dan mentaati aturan yang berlaku.


Bagaimana gaes?? Semoga bermanfaat yaah ;)



Updated : Setelah mengalami penutupan, The Lost World Castle kembali dibuka gaes, HTM : 25K :)







Si Mungil Grojogan Lepo

GROJOGAN LEPO




Jika kamu ada waktu luang cobalah datang ke air terjun Grojogan Lepo yang terletak di Dusun Pokoh 1, Dlingo, Bantul. Berjarak sekitar satu setengah jam dari pusat kota Jogja.

Untuk menuju lokasi lebih mudah jika kalian lewat Jalan Imogiri Timur menuju ke Dlingo. Setelah sampai di Pasar Dlingo, kita akan menemukan kantor kecamatan dan menuju Dusun Pokoh 1. Jalan cor blok akan menuntun kita untuk sampai ke grojogan. Jika menggunakan panduan google maps kalian juga bisa kok. Disana kita bisa menitipkan kendaraan di rumah warga dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak, dan kita juga kan melewati gubug yang masih sepi belum dipergunakan untuk berjualan.

Suara gemericik air yang semakin terdengar jelas disambutlah kita dengan sebuah sungai tapi mirip dengan kolam.. Ternyata, tidak seperti air terjun lainnya, untuk sampai ke air terjunnya, kami harus menuruni sungai tersebut. Grojogan Lepo ini terdiri dari tiga tingkatan besar di mana di setiap tingkatan memiliki kedung tersendiri yang cocok untuk bermain air.






Tingkatan pertama merupakan tingakatan paling cantik. Air terjun ini dikelilingi oleh tebing batu kapur dengan tekstur yang unik. Kedung pada air terjun ini pun tidak dalam sehingga kita bisa melihat dasarnya. Airnya yang jernih dan kombinasi bentuk batuan kapur yang unik membuatnya terlihat cantik dan memikat.







Tingkatan kedua merupakan tingkatan paling unik. Di sini bebatuan yang ada seolah-olah dibuat oleh manusia. Mereka berbentuk balok-balok besar yang tersusun rapi. Sama halnya dengan tingkatan pertama, kedung pada tingkatan kedua ini juga bisa digunakan untuk bermain air.

Tingkatan terakhir dari Grojogan Lepo ini merupakan yang paling alami. Bentuknya seperti air terjun pada umumnya namun memang tidak terlalu tinggi. Di sini juga terlihat kedung yang lebih dalam dan luas dibandingkan dengan kedung-kedung sebelumnya.



Overall Grojogan Lepo ini memang air terjun yang mungil dan masih memiliki suasana yang sangat alami dan bisa untuk refreshing melepas lelah karna rutinitas dengan bermain air disini. Pada tiap tingkatan air terjun kamu akan merasakan kesan yang berbeda beda :D